Pusbet News - Pada Selasa, 24 Desember 2024, sebuah insiden memilukan terjadi di kawasan Babatan, Wiyung, Surabaya. Seorang balita berusia sekitar 3 tahun tercebur ke dalam selokan saat sedang hujan-hujanan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kejadian ini mengundang perhatian banyak warga setempat dan memicu upaya pencarian yang dramatis untuk menyelamatkan nyawa anak tersebut.
Peristiwa itu terjadi sekitar sore hari, ketika hujan deras mengguyur kawasan Babatan Wiyung. Menurut keterangan sejumlah saksi, balita tersebut sedang bermain di sekitaran rumah bersama teman-temannya. Tanpa disadari, ia berjalan terlalu dekat dengan selokan yang terisi air deras akibat hujan. Tiba-tiba, tanpa bisa menghindar, balita itu terpeleset dan terjatuh ke dalam selokan.
Selokan yang melintasi daerah tersebut cukup dalam dan dipenuhi air yang mengalir cepat, membuat balita tersebut hanyut terbawa arus. Kejadian ini mengejutkan warga sekitar, yang langsung berusaha mencari dan menolong balita itu.
Mendengar teriakan warga yang melihat kejadian tersebut, sejumlah orang langsung bergerak cepat untuk mencari balita yang hanyut. Upaya penyelamatan dilakukan dengan bantuan warga yang mengerahkan seluruh tenaga untuk menemukan si kecil. Pencarian berlangsung di sepanjang aliran selokan yang cukup panjang, dengan kondisi hujan yang semakin deras.
Tim penyelamat dari petugas pemadam kebakaran dan kepolisian juga segera diterjunkan untuk membantu proses evakuasi. Berkat kerjasama warga dan tim penyelamat, balita yang malang itu akhirnya ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian dalam keadaan kelelahan, namun masih sadar.
Setelah ditemukan, balita tersebut segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Meskipun kondisi anak tersebut sempat kritis, pihak rumah sakit menyatakan bahwa balita tersebut berhasil selamat setelah mendapat pertolongan pertama dan perawatan intensif. Diperkirakan ia mengalami beberapa luka lecet dan kelelahan akibat terbawa arus deras, namun kondisi vitalnya stabil.
Pihak rumah sakit juga menyampaikan bahwa setelah menjalani pemeriksaan, balita tersebut dinyatakan tidak mengalami cedera serius yang membahayakan jiwanya. Meskipun demikian, keluarga dan warga sekitar sangat bersyukur bahwa balita tersebut dapat diselamatkan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap infrastruktur saluran air di kawasan pemukiman. Banyak selokan di wilayah tersebut yang tidak tertutup dengan aman, sehingga menambah potensi bahaya bagi anak-anak yang bermain di dekatnya, terutama saat hujan deras. Warga setempat berharap pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan menutup atau membuat saluran air yang lebih aman bagi keselamatan publik.
Pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap selokan-selokan yang ada dan memastikan bahwa saluran air memiliki penutup yang memadai serta sistem pembuangan yang aman. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar lingkungan juga sangat dibutuhkan, terutama untuk melindungi anak-anak yang seringkali bermain di luar rumah.
Insiden balita tercebur dan hanyut di selokan Babatan Wiyung ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan anak-anak dalam lingkungan yang kurang aman. Meskipun kejadian tersebut berakhir dengan selamat, namun hal ini harus menjadi perhatian bersama agar hal serupa tidak terulang lagi. Semua pihak, baik warga maupun pemerintah, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak, dengan memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya yang ada di sekitar kita.