Pusbet News - Insiden mencengangkan terjadi di Gunung Pangilun, Padang, pada Senin siang, 16 Desember. Seorang ibu-ibu tertangkap basah oleh warga saat sedang memindahkan uang yang baru saja ia curi dari sebuah kotak amal masjid. Peristiwa ini segera menarik perhatian warga sekitar dan menjadi perbincangan hangat di lingkungan setempat.

Menurut saksi mata, aksi tersebut terungkap ketika salah satu warga mencurigai gerak-gerik seorang ibu yang tampak gelisah di dekat masjid. Ibu tersebut, yang mengenakan pakaian sederhana berupa baju kurung dan jilbab, terlihat membawa sebuah tas besar yang ditutup rapat. Setelah beberapa saat, ia menuju ke sebuah sudut yang sepi di dekat rumah warga untuk membuka tas tersebut.

Seorang warga yang penasaran kemudian mendekati lokasi dan mendapati ibu itu sedang memindahkan sejumlah uang dari tas besar ke kantong plastik. Ketika ditanya, ibu tersebut awalnya mengaku bahwa uang itu adalah miliknya. Namun, saat diperiksa lebih lanjut, ditemukan bahwa uang tersebut berasal dari kotak amal masjid setempat yang sebelumnya terlihat kosong mendadak penuh.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung berinisiatif mengamankan ibu tersebut agar tidak melarikan diri. Beberapa warga lain kemudian memanggil pihak pengurus masjid untuk memeriksa kotak amal yang diduga menjadi target pencurian. Setelah diperiksa, kotak amal tersebut memang sudah terbuka dengan kunci yang rusak.

Tidak lama berselang, pihak kepolisian dari Polsek setempat datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Ibu tersebut akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai senilai ratusan ribu rupiah, kantong plastik, dan tas besar yang digunakan pelaku.

Pelaku adalah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 40-an tahun. Ia mengenakan pakaian sederhana berwarna biru muda dengan jilbab cokelat. Dari penampilan dan cara berbicara, pelaku tampak mencoba menyembunyikan identitasnya. Saat dimintai keterangan oleh warga, ia memberikan informasi yang berbelit-belit dan akhirnya mengakui perbuatannya setelah tekanan dari berbagai pihak.

Dalam pengakuannya kepada polisi, pelaku mengaku terpaksa melakukan aksi pencurian karena desakan ekonomi. Ia menyatakan bahwa uang tersebut rencananya akan digunakan untuk kebutuhan keluarganya. Namun, motif ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, karena warga menduga ibu tersebut mungkin terlibat dalam aksi serupa di tempat lain.

Ketua pengurus masjid menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menyebutkan bahwa kotak amal tersebut rutin diperiksa dan baru beberapa hari lalu diisi ulang oleh jamaah masjid. Pengurus masjid juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keamanan fasilitas umum, termasuk kotak amal.

Sementara itu, warga mengaku lega karena aksi ini berhasil digagalkan sebelum uang hasil sumbangan jamaah hilang sepenuhnya. Mereka juga berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman yang sesuai untuk memberikan efek jera, meski banyak yang tetap merasa prihatin atas alasan ekonomi yang dikemukakan oleh pelaku.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap fasilitas umum, khususnya yang berhubungan dengan donasi amal. Meski alasan ekonomi sering kali menjadi latar belakang tindak kriminal seperti ini, masyarakat diimbau untuk tetap menjunjung tinggi kejujuran dan mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi kesulitan hidup.

Semoga insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga, baik bagi pelaku maupun masyarakat luas, untuk selalu menjaga etika dan saling peduli dalam menghadapi tantangan kehidupan.