Pusbet News - Jakarta – Warga di kawasan Pluit, Jakarta Utara, kembali harus menghadapi banjir rob yang melanda wilayah tersebut pada Minggu (15/12). Kenaikan muka air laut hingga 1 meter menyebabkan air menggenangi permukiman, jalan raya, dan sejumlah fasilitas umum. Kejadian ini membuat aktivitas warga terganggu dan menimbulkan kerugian material yang signifikan.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir mulai merendam wilayah Pluit sejak dini hari. Kondisi ini diperparah oleh pasang laut tinggi yang bertepatan dengan musim hujan. Air laut yang meluap merendam beberapa titik, termasuk jalan utama dan perumahan warga di sekitar Waduk Pluit.
“Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 1 meter di beberapa lokasi. Kami sudah mengerahkan pompa air untuk mempercepat penurunan genangan, tetapi air terus masuk karena pasang laut belum surut,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Sumarno.
Warga yang tinggal di daerah tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Salah satu warga, Lina (38), mengungkapkan bahwa banjir kali ini adalah yang terparah dalam beberapa bulan terakhir. “Rumah saya sudah tidak bisa dihuni sementara. Semua perabotan terendam. Kami hanya bisa menunggu air surut dan membersihkan sisa lumpur nantinya,” katanya.
Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, banjir juga menyebabkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan. Beberapa kendaraan bermotor terjebak dalam genangan, dan banyak pengendara harus mencari rute alternatif untuk sampai ke tujuan.
Fenomena kenaikan muka air laut ini semakin mempertegas ancaman serius yang dihadapi Jakarta, terutama wilayah utara yang berada di bawah permukaan laut. Pakar lingkungan, Dr. Rini Astuti, menyatakan bahwa banjir rob di Pluit adalah dampak langsung dari perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah akibat aktivitas manusia.
“Jika tidak ada tindakan nyata, seperti pembangunan tanggul laut yang lebih tinggi atau relokasi warga dari kawasan rawan banjir, maka banjir seperti ini akan menjadi lebih sering dan lebih parah,” ujar Dr. Rini.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku tengah berupaya mengatasi masalah banjir rob ini. Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau pembangunan tanggul raksasa pantai utara Jakarta akan dipercepat.
“Kami tidak hanya mengandalkan pompa air, tetapi juga menata ulang sistem drainase dan mempercepat pembangunan tanggul laut. Namun, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir rob lebih besar di masa depan,” ujar Gubernur dalam konferensi pers.
Banjir rob yang melanda Pluit menjadi peringatan keras bahwa ancaman perubahan iklim semakin nyata. Dengan kombinasi kenaikan muka air laut dan penurunan tanah, Jakarta Utara menghadapi risiko tenggelam yang serius jika tidak ada langkah mitigasi yang signifikan. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mengurangi dampak dan mempersiapkan solusi jangka panjang demi melindungi Jakarta dari ancaman yang semakin besar.