Gunung Merbabu, dengan keindahan alam dan pesonanya, menyimpan banyak cerita misterius. Di balik hijaunya hutan pinus dan kicauan burung, tempat ini juga menjadi saksi bisu dari banyak kejadian ganjil yang tak bisa dijelaskan oleh logika. Salah satunya adalah pengalaman menyeramkan yang dialami Mas Irfan, seorang penjaga hutan yang telah bertahun-tahun bertugas menjaga kawasan ini.

Mas Irfan dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tugasnya mengharuskan dia berjaga 24 jam, memastikan keamanan hutan dari tangan-tangan jahil. Suatu malam, ketika ia sedang patroli di tengah gelapnya hutan, kakinya terpeleset karena menginjak batu berlumut. Namun, saat ia memeriksa batu tersebut, hatinya langsung terasa dingin. Ternyata itu bukanlah batu biasa, melainkan sebuah patung kepala monyet yang terkubur sebagian di tanah.

Keanehan itu membuat Mas Irfan berpikir keras, karena tak ada sejarah patung seperti itu di kawasan yang ia awasi. Semenjak malam itu, tidurnya mulai terganggu. Ia sering bermimpi didatangi sesosok monyet besar dengan mata menyala merah, yang mengancam, “Kalian semua tidak akan selamat. Jangan ganggu rumah kami!”

Gunung Merbabu dikenal sebagai salah satu tempat untuk ritual pesugihan monyet. Banyak yang percaya bahwa monyet-monyet di kawasan ini adalah jelmaan manusia yang menjalankan ritual tersebut. Inilah yang membuat populasi monyet di hutan pinus sangat banyak, dan mereka sering menunjukkan perilaku yang tidak biasa.

Penjaga Hutan Pinus Di Gunung Merbabu

Ketika Mas Irfan dan timnya mendapat proyek untuk membuka jalur lintasan ATV menuju area atas gunung, suasana mencekam mulai terasa. Mereka harus menebang beberapa pohon dan membersihkan semak-semak. Meskipun pekerjaannya tampak seperti rutinitas biasa, perasaan aneh selalu menghantui mereka, terutama ketika mereka mendengar suara-suara di malam hari yang seolah berasal dari banyak makhluk.

Pada suatu hari, saat tengah sibuk bekerja, dua petani datang tergopoh-gopoh menghampiri Mas Irfan. Dengan wajah pucat, mereka memberi tahu bahwa di area atas ada jasad manusia yang sedang dikerumuni gerombolan monyet. Mas Irfan segera menghubungi pihak berwajib dan tim SAR untuk memastikan situasi tersebut.

Ketika mereka tiba di lokasi, benar saja, pemandangan mengerikan tersaji di depan mata. Jasad seorang pendaki asing asal Slovakia ditemukan dalam keadaan tak utuh, tubuhnya tengah dimakan oleh gerombolan monyet yang tak menunjukkan rasa takut pada manusia. Dari hasil identifikasi, diketahui bahwa pendaki tersebut telah hilang selama dua minggu setelah melakukan pendakian tanpa turun kembali.

Setelah proses evakuasi selesai, Mas Irfan dan timnya kembali ke pos untuk beristirahat. Saat itu, seorang pria bule dengan tas carrier besar muncul dari arah jalur pendakian atas. Ia menyapa mereka dengan ramah, dan mereka pun membalas sapaannya tanpa curiga. Namun, salah satu petugas yang berada di pos mendadak tertegun. Carrier yang dibawa oleh pria tersebut terlihat sangat mirip dengan tas milik jasad pendaki Slovakia yang baru saja mereka evakuasi.

Perasaan merinding langsung menyelimuti mereka semua. Mereka mencoba memanggil pria itu, namun sosoknya perlahan menghilang di balik kabut tipis yang menyelimuti hutan. Saat itu mereka sadar, bahwa yang baru saja melewati pos mereka bukanlah manusia, melainkan arwah pendaki yang telah meninggal.

Penjaga Hutan Pinus Di Gunung Merbabu

Sejak kejadian itu, Mas Irfan semakin yakin bahwa hutan pinus tempatnya bekerja bukanlah sekadar kawasan biasa. Monyet-monyet yang berkeliaran, patung kepala monyet, hingga penampakan pendaki misterius hanyalah sebagian kecil dari misteri yang tersimpan di Gunung Merbabu. Bagi Mas Irfan, tugas menjaga hutan kini memiliki makna yang lebih dalam. Ia tidak hanya menjaga alam, tetapi juga menjaga batas antara dunia manusia dan dunia yang tak kasat mata.

Cerita ini menjadi pengingat bahwa alam memiliki kekuatan yang jauh melampaui pemahaman manusia. Hormatilah tempat-tempat yang kita kunjungi, karena siapa tahu, kita tidak pernah benar-benar sendirian di sana.