Pusbet News - Bercanda adalah salah satu cara anak-anak berinteraksi dan menjalin pertemanan. Namun, tidak semua candaan itu aman, apalagi yang melibatkan fisik. Salah satu bentuk candaan yang sering dianggap sepele adalah menarik bangku teman ketika mereka hendak duduk. Padahal, candaan semacam ini bisa berujung pada cedera serius, bahkan mengancam keselamatan.

Beberapa hari yang lalu, sebuah insiden terjadi di sekolah. Saat jam istirahat, anak saya sedang bersiap duduk di bangkunya. Tanpa disangka, seorang temannya menarik bangku tersebut. Akibatnya, anak saya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Kepalanya menghantam meja yang ada di belakang, hingga mengalami luka serius. Luka tersebut menyebabkan kepala anak saya bocor dan harus dijahit di klinik setelah pihak sekolah dengan sigap membawanya untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Sebagai orang tua, saya tentu merasa khawatir, marah, dan sedih atas kejadian ini. Namun, lebih dari itu, saya ingin mengingatkan semua pihak bahwa candaan seperti ini tidak boleh dianggap hal kecil.

1. Cedera Fisik
Seperti yang dialami anak saya, menarik bangku teman bisa menyebabkan cedera serius. Kepala yang terbentur meja, lantai, atau benda keras lainnya dapat mengakibatkan luka terbuka, gegar otak, atau bahkan cedera tulang belakang.

2. Trauma Psikologis
Selain cedera fisik, korban juga bisa mengalami trauma psikologis. Rasa takut, malu, atau khawatir akan kejadian serupa dapat memengaruhi rasa percaya diri dan kenyamanan mereka di lingkungan sekolah.

3. Tanggung Jawab Hukum
Meskipun sering dilakukan oleh anak-anak, candaan yang berujung cedera bisa dianggap sebagai tindakan kelalaian atau bahkan kekerasan. Orang tua dan sekolah perlu menyadari bahwa konsekuensi hukum mungkin saja terjadi jika tidak ada tindak lanjut yang memadai.

1. Edukasi Tentang Batasan Candaan
Orang tua perlu mengajarkan anak-anak tentang batasan dalam bercanda. Jelaskan bahwa tidak semua candaan itu menyenangkan, terutama jika melibatkan fisik atau berpotensi menyakiti orang lain.

2. Pengawasan di Sekolah
Pihak sekolah harus memastikan pengawasan yang memadai, terutama di waktu istirahat. Guru dan staf sekolah perlu memberikan pemahaman kepada siswa bahwa tindakan seperti menarik bangku adalah berbahaya.

3. Penanganan Cepat dan Tepat
Dalam kejadian ini, pihak sekolah sudah melakukan langkah yang tepat dengan segera membawa anak ke klinik. Namun, langkah preventif tetap harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang.

Hal seperti ini bukanlah "sekadar bercanda." Efeknya nyata, bahkan bisa fatal. Mari bersama-sama, baik orang tua, guru, maupun siswa, untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati. Jangan sampai candaan berujung penyesalan.