Pusbet News - Impian seorang remaja untuk memiliki iPhone 11 dengan harga terjangkau berakhir tragis. Ia hanya bisa menangis setelah barang yang dipesannya lewat aplikasi e-commerce, dengan harga Rp 5 juta, ternyata bukan ponsel impian, melainkan mainan plastik yang sama sekali tak bernilai.
Kisah ini viral setelah videonya diunggah ke media sosial oleh seorang teman korban. Dalam video tersebut, terlihat si remaja membuka paket dengan penuh antusias. Namun, ekspresinya berubah drastis ketika mendapati isi paket bukan iPhone yang ia harapkan, melainkan sebuah replika mainan plastik yang jauh dari kata asli.
"Saya sudah nabung lama untuk beli ini. Pas lihat harganya lebih murah, saya pikir ini kesempatan bagus," ujarnya dengan nada sedih. Ia mengaku tergiur dengan harga yang jauh di bawah harga pasar, yang biasanya sekitar Rp 8-9 juta untuk iPhone 11 bekas dalam kondisi baik.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati ketika berbelanja secara daring, terutama ketika menemukan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Praktik penipuan seperti ini kerap kali terjadi dengan memanfaatkan kelengahan konsumen.
“Biasanya, penipu memanfaatkan produk elektronik populer seperti smartphone untuk menarik korban,” ungkap seorang pakar keamanan siber, Andi Santoso. “Konsumen harus lebih jeli memeriksa reputasi penjual, membaca ulasan, dan memastikan platform yang digunakan menyediakan perlindungan pembeli.”
Kasus ini juga menunjukkan pentingnya memanfaatkan fitur perlindungan yang disediakan oleh aplikasi e-commerce. Sebagian besar platform memiliki kebijakan untuk menahan pembayaran kepada penjual hingga pembeli mengonfirmasi bahwa barang yang diterima sesuai dengan deskripsi.
“Kalau terjadi seperti ini, segera ajukan komplain lewat aplikasi. Jangan lupa sertakan bukti berupa foto dan video unboxing,” tambah Andi.
Sementara itu, pihak e-commerce yang digunakan remaja tersebut belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.
Kasus ini menjadi pengingat penting agar masyarakat tidak mudah tergoda oleh harga yang terlalu murah. Lebih baik membeli barang dari toko resmi atau penjual terpercaya meskipun harganya lebih mahal, daripada harus menanggung kerugian besar.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran, dan korban segera mendapatkan solusi atas masalah yang dialaminya. Jangan sampai impian untuk memiliki gadget idaman berubah menjadi mimpi buruk karena kurangnya kehati-hatian.