Peristiwa bermula ketika sekelompok supporter dari salah satu klub sepak bola yang berasal dari wilayah Tangerang melakukan sweeping terhadap rombongan Jakmania yang baru saja menyaksikan pertandingan antara tim kesayangannya dengan lawan mereka. Rombongan Jakmania yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk keluarga dan anak-anak, tengah berjalan pulang dari stadion menuju kendaraan mereka.
Tindakan sweeping ini, yang dimaksudkan untuk menegakkan "dominasi" wilayah dan memberi peringatan kepada supporter lawan, ternyata menimbulkan ketegangan yang tidak dapat dikendalikan. Sweeping ini memicu kerusuhan di tengah jalan, karena para Jakmania yang merasa terprovokasi langsung membalas, dan bentrokan antara kedua kelompok supporter tidak dapat terhindarkan.
Bentrokan fisik antara kedua kelompok supporter ini semakin meluas ketika pihak kepolisian setempat, yang sudah berusaha mengamankan situasi, tidak dapat segera mengendalikan massa yang terlibat dalam aksi saling serang. Ratusan orang terlibat dalam perkelahian yang terjadi di tengah jalan, dengan saling lempar batu, kursi stadion, dan bahkan benda-benda tajam. Kerusakan di sekitarnya juga tak terhindarkan, dengan beberapa kendaraan yang terparkir di lokasi ikut menjadi korban amukan massa.
Tak hanya itu, suasana semakin memanas karena bentrokan ini terjadi di dekat pemukiman padat penduduk, yang membuat warga setempat turut panik dan mengungsi ke dalam rumah. Beberapa orang yang tidak terlibat dalam perkelahian juga terluka akibat terjebak dalam kerusuhan tersebut.disini para suppoter sempatkan untuk bermain di pusbet login
Petugas kepolisian yang berada di lokasi langsung bertindak cepat dengan menurunkan sejumlah personel untuk membubarkan massa yang terlibat bentrokan. Dengan menggunakan peralatan pengendalian massa seperti gas air mata dan water cannon, polisi berusaha meredakan kerusuhan dan membawa situasi kembali ke kondisi aman. Bentrokan ini akhirnya dapat dihentikan setelah beberapa jam, namun dampaknya terasa cukup besar, baik dari sisi sosial maupun keamanan.
Kapolres Tangerang, yang langsung turun ke lokasi, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab utama bentrokan ini. Polisi juga memastikan bahwa mereka akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam provokasi dan kekerasan, serta memastikan keamanan di area tersebut tetap terjaga.
Bentrokan antara kelompok supporter ini menunjukkan betapa besar tantangan dalam menjaga keamanan dan kedamaian di dunia sepak bola Indonesia, yang kerap kali dihiasi oleh rivalitas antar-supporter. Meskipun sepak bola adalah olahraga yang membawa kebanggaan bagi banyak orang, kadang rivalitas yang berlebihan bisa menimbulkan kerusuhan dan kekerasan di luar stadion.
Pihak klub sepak bola, bersama dengan federasi dan aparat keamanan, diharapkan bisa lebih aktif dalam mengedukasi supporter agar selalu menjaga sportifitas dan tidak terjebak dalam tindakan kekerasan. Perlu ada upaya preventif yang lebih intensif, termasuk patroli keamanan yang lebih ketat di sekitar stadion, serta aturan yang lebih jelas mengenai larangan sweeping dan tindakan provokatif antar-supporter.
Selain itu, penting untuk membangun komunikasi yang lebih baik antara kelompok supporter untuk saling menghormati satu sama lain, guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.