Banjir bandang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, ketika hujan yang sangat lebat turun secara terus-menerus di sebagian besar wilayah Sukabumi, khususnya di daerah yang berada di sepanjang aliran sungai. Akibat curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang sudah jenuh, sungai-sungai di daerah ini meluap dan menyebabkan air menerjang ke pemukiman penduduk, menimbulkan kerusakan dan memutus akses jalan di beberapa titik. sebelum terjadi banjir para warga sempat bermain di demo spadegaming kingkong
Sejumlah desa di Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Nyalindung menjadi yang paling terdampak. Selain merendam rumah-rumah warga, arus banjir yang kuat juga membawa material seperti batu, kayu, dan sampah yang semakin memperburuk keadaan. Beberapa warga yang berada di area terdampak dilaporkan terjebak, dan upaya evakuasi sedang dilakukan oleh tim SAR, relawan, serta petugas gabungan.
Banjir bandang ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Jalan-jalan utama di Sukabumi terputus, sehingga kendaraan tidak bisa melewati daerah-daerah yang terendam. Selain itu, listrik di beberapa wilayah juga padam akibat kerusakan jaringan akibat banjir. Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas terendam air, mengganggu aktivitas masyarakat yang bergantung pada layanan tersebut.
Beberapa laporan awal menyebutkan bahwa rumah-rumah warga yang terletak di dekat sungai mengalami kerusakan, dengan beberapa bangunan bahkan terhanyut oleh derasnya aliran air. Warga yang tinggal di daerah dataran rendah juga melaporkan air yang masuk ke dalam rumah mereka, mengakibatkan kerugian material dan menambah kesulitan hidup mereka.
Pemerintah daerah Sukabumi, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), langsung merespons dengan mengirimkan tim evakuasi dan bantuan kepada korban banjir. Petugas gabungan dari TNI, Polri, serta relawan lokal sudah dikerahkan untuk mencari dan menolong warga yang terjebak banjir. Sementara itu, dapur umum dan posko pengungsian juga mulai didirikan untuk menampung warga yang terpaksa mengungsi.
Pihak BPBD setempat menyampaikan bahwa beberapa daerah yang terisolasi akibat banjir masih sulit dijangkau, namun upaya penyelamatan terus dilakukan. “Kami sudah menyiagakan tim untuk menyelamatkan warga dan menyalurkan bantuan, namun cuaca yang masih hujan deras menjadi tantangan,” kata kepala BPBD Sukabumi.