Pusbet News - Palang pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga keselamatan pengguna jalan dan penumpang kereta. Namun, pada tahun 2024, palang di JPL 268 Branggahan, Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, mengalami kerusakan sebanyak tiga kali akibat diterobos oleh kendaraan. Insiden ini menyoroti perlunya kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan di perlintasan kereta.

Sepanjang tahun 2024, palang pintu di JPL 268 Branggahan telah mengalami kerusakan yang signifikan. Berikut adalah rincian kejadian:

  1. Kejadian Pertama: Pada bulan Januari, sebuah kendaraan pribadi menerobos palang yang sedang tertutup. Akibatnya, palang mengalami kerusakan struktural yang memerlukan perbaikan segera.

  2. Kejadian Kedua: Bulan Mei, insiden serupa terjadi saat sebuah truk besar mencoba melintasi perlintasan meskipun sinyal bahaya berbunyi. Palang kembali rusak, menambah catatan buruk untuk keselamatan di lokasi tersebut.

  3. Kejadian Ketiga: Di bulan September, sebuah bus umum tidak mengindahkan peringatan dan menerobos palang yang sudah dalam keadaan rusak. Kejadian ini menimbulkan kerugian lebih lanjut dan menambah kekhawatiran masyarakat akan keselamatan perlintasan kereta di daerah tersebut.

Kerusakan yang berulang ini tidak hanya menyebabkan biaya perbaikan yang tinggi tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan di perlintasan tersebut. Masyarakat setempat mulai merasa khawatir akan keselamatan mereka, terutama anak-anak yang sering melintasi jalan dekat perlintasan kereta.

Pihak terkait, seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pemerintah daerah, diharapkan segera mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan perlintasan. Sosialisasi tentang pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas di sekitar perlintasan kereta juga menjadi kunci dalam mencegah kejadian serupa suka bermian gates of olympus.

Insiden tiga kali rusaknya palang di JPL 268 Branggahan, Ngadiluwih, Kediri, di tahun 2024, menyoroti perlunya kesadaran akan keselamatan di perlintasan kereta. Diharapkan, semua pihak dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna jalan dan penumpang kereta, serta menjaga infrastruktur yang vital ini agar tetap berfungsi dengan baik.