Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu lalu, saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut keterangan beberapa murid yang menyaksikan, guru tersebut melakukan tindakan kekerasan berupa pemukulan terhadap salah satu murid yang dianggapnya melanggar aturan. Murid yang menjadi korban, sebut saja Budi (10), mengaku merasa ketakutan dan tidak nyaman setelah mengalami perlakuan tersebut. guru tersebut mengajak kita untuk bermain treasure aztec demo
Orang tua Budi, setelah mendengar cerita dari anaknya, langsung melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dan pengurus madrasah. “Kami tidak terima anak kami diperlakukan seperti itu. Seharusnya guru memberikan contoh yang baik, bukan melakukan kekerasan,” ujar Ibu Sari, orang tua Budi.
Pihak madrasah segera mengambil tindakan dengan melakukan penyelidikan terhadap insiden ini. Dalam keterangan resminya, mereka menyatakan bahwa tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam proses pendidikan. “Kami akan menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran oleh guru kami. Kami mendukung lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua murid,” kata Kepala Madrasah.
Kasus ini juga menarik perhatian masyarakat luas, terutama di media sosial, di mana banyak pengguna mengungkapkan kekecewaan dan menuntut agar pihak berwenang mengambil tindakan yang tepat. Beberapa komentar menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dalam lingkungan pendidikan.
Sebagai respons terhadap kejadian ini, lembaga perlindungan anak setempat berencana untuk memberikan sosialisasi tentang kekerasan dalam pendidikan dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Mereka juga menyarankan agar orang tua lebih aktif berkomunikasi dengan anak mengenai pengalaman di sekolah.