Pusbet News - Aksi kekerasan kembali terjadi di lingkungan remaja, kali ini melibatkan dua remaja yang terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam berupa parang. Insiden ini terjadi di sebuah kebun di wilayah Depok pada Senin sore (21/10/2024) dan disaksikan oleh sejumlah teman-teman mereka yang tidak berusaha memisahkan.

Menurut keterangan saksi, perkelahian dimulai ketika kedua remaja tersebut terlibat adu mulut yang semakin memanas disaat bermain Royale House. Ketegangan tersebut kemudian meningkat saat salah satu dari mereka mengambil parang dari tempat terdekat dan menantang lawannya. Melihat tindakan itu, teman-teman mereka justru berkumpul di sekitar lokasi, menyaksikan perkelahian tanpa mencoba mencegahnya.

"Awalnya mereka hanya berdebat, tapi tiba-tiba salah satu dari mereka mengambil parang. Saya terkejut melihatnya dan berharap teman-teman yang lain bisa menghentikan mereka, tetapi mereka justru menonton," ungkap salah satu saksi yang berada di lokasi kejadian.

Pertarungan antara kedua remaja itu berlangsung cukup sengit. Suara benturan parang dan teriakan dari teman-teman mereka menggema di area kebun tersebut. Beberapa remaja terlihat merekam aksi tersebut dengan ponsel mereka, seolah-olah menganggapnya sebagai hiburan, bukan sebagai tindakan berbahaya.

Setelah beberapa menit, warga sekitar yang mendengar keributan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Petugas kepolisian dari Polsek setempat segera tiba di lokasi dan berhasil memisahkan kedua remaja yang terlibat perkelahian. Dalam kejadian ini, salah satu remaja mengalami luka ringan akibat sabetan parang, sementara yang lainnya tidak mengalami cedera serius.

Kapolsek setempat, AKP Iwan, menegaskan bahwa tindakan kekerasan seperti ini sangat memprihatinkan dan harus segera ditindaklanjuti. "Kami mengamankan kedua remaja dan sedang menyelidiki latar belakang perkelahian ini. Kami juga akan memanggil orang tua mereka untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dan konsekuensi dari kekerasan," ujar AKP Iwan.

Aksi perkelahian ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan kurangnya kesadaran di kalangan remaja mengenai bahaya menggunakan senjata tajam. Banyak yang menyerukan perlunya edukasi dan bimbingan yang lebih baik untuk mencegah generasi muda terjerumus dalam perilaku kekerasan.

Dengan semakin meningkatnya kasus kekerasan di kalangan remaja, diharapkan pihak berwenang dapat lebih aktif dalam memberikan sosialisasi dan pengawasan di lingkungan sekolah dan pergaulan remaja. Masyarakat juga diimbau untuk lebih peka terhadap situasi di sekitar dan segera melaporkan tindakan berbahaya kepada pihak berwenang agar kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.