Menurut keterangan saksi, anak tersebut sedang bermain dengan teman-temannya dan mengambil peluit terompet yang tergeletak di tanah. Tanpa disadari, ia kemudian memasukkan peluit tersebut ke dalam mulutnya dan tiba-tiba tersedak. Momen tersebut membuat teman-temannya panik dan segera memanggil orang dewasa yang ada di sekitar.
Orang tua anak tersebut, yang berada tidak jauh dari lokasi, langsung bergegas untuk membantu. Mereka segera menghubungi layanan darurat dan membawa anaknya ke rumah sakit terdekat. Beruntung, petugas medis yang tiba di lokasi segera melakukan tindakan pertolongan pertama dan memastikan anak tersebut dapat bernapas kembali dengan normal sebelum dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter yang menangani anak tersebut menjelaskan bahwa peluit terompet berukuran kecil dapat berbahaya jika tertelan, terutama bagi anak-anak. "Kami menganjurkan agar orang tua selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain, terutama dengan benda-benda kecil yang dapat menimbulkan risiko," ujarnya.
Setelah menjalani pemeriksaan, anak tersebut dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak mengalami cedera serius. Keluarganya merasa lega, namun mereka juga mengambil hikmah dari kejadian tersebut untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi permainan anak-anak.
Insiden ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak saat bermain. Benda-benda kecil yang tampaknya tidak berbahaya bisa menjadi risiko yang signifikan, dan kewaspadaan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.
