Menurut keterangan saksi, Paul terpeleset di lereng berkerikil yang curam saat perjalanan mendaki. Kejadian ini menyebabkan dia terjatuh dan meluncur turun sejauh 200 meter sebelum akhirnya berhenti. Meskipun jatuh dari ketinggian yang berbahaya, Paul beruntung karena terhindar dari cedera serius.
Tim penyelamat segera dikerahkan setelah menerima laporan tentang insiden tersebut. Mereka menemukan Paul dalam keadaan sadar dan hanya mengalami beberapa luka ringan. Tim menyatakan bahwa kondisi fisiknya cukup stabil, dan dia mampu berkomunikasi dengan baik. Paul kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pihak pengelola Gunung Rinjani mengingatkan para pendaki untuk selalu berhati-hati dan menggunakan peralatan yang sesuai saat mendaki. "Kondisi jalur pendakian di Gunung Rinjani bisa sangat menantang, terutama pada musim hujan. Kami mendorong semua pendaki untuk mematuhi aturan keselamatan dan tidak mendaki sendirian," kata seorang petugas.
Kisah Paul Farrel menjadi pengingat pentingnya keselamatan saat melakukan kegiatan pendakian, terutama di area yang memiliki medan berbahaya seperti Gunung Rinjani. Meskipun pengalaman ini mungkin menjadi momen menegangkan dalam perjalanan mendakinya, Paul kini beruntung bisa kembali dengan selamat dan akan memiliki cerita unik untuk diceritakan.
