Maya percaya bahwa cinta sejatinya akan menguatkan Arif untuk pulih. Dia berharap semua pengorbanan itu akan membuahkan hasil ketika Arif sembuh. Namun, ketika Arif akhirnya pulih dan keluar dari rumah sakit, Maya dihadapkan pada kenyataan pahit: Arif memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita lain.
Kabar ini menghancurkan hati Maya. Selama ini, dia telah memberikan segalanya untuk suaminya, tanpa pamrih. Namun, perasaan sakit hati dan pengkhianatan datang ketika dia mengetahui bahwa Arif telah menjalin hubungan dengan orang lain selama masa sakitnya.
Maya merasa ditinggalkan dan tidak dihargai. Dia merenungkan pengorbanannya yang begitu besar, yang ternyata tidak diimbangi dengan rasa cinta dan kesetiaan dari Arif. Banyak orang di sekitar mereka turut merasa iba dan marah atas tindakan Arif, yang dianggap tidak adil dan tidak menghargai cinta sejati yang telah ditunjukkan oleh Maya.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang tentang makna cinta dan pengorbanan. Terkadang, meskipun kita memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai, hasilnya bisa sangat berbeda dari harapan. Namun, di balik kesedihan, Maya bertekad untuk bangkit dan melanjutkan hidupnya. Dia ingin menemukan kebahagiaan yang sejati, meskipun harus menghadapi kenyataan pahit yang ditinggalkan Arif.
Kisah Maya mengingatkan kita bahwa cinta yang tulus seharusnya saling menghargai, dan bahwa pengorbanan yang tulus tidak selamanya dijamin akan dibalas dengan cara yang sama. Dalam perjalanan hidup, penting untuk menghargai diri sendiri dan menemukan kekuatan dalam diri untuk melangkah maju, terlepas dari pengkhianatan yang dialami.