Jakarta Selatan – Afdal Ali, seorang siswa di SMA Islam As-Syafiiyah, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menjadi korban penganiayaan brutal yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Akibat kejadian tersebut, Afdal mengalami cedera serius dengan pendarahan di bagian otak kanan dan kiri, sehingga memerlukan tindakan medis darurat. (Pusbet News)
Penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu (13/10/2024), di lingkungan sekolah. Menurut sejumlah saksi, Afdal Ali, siswa kelas X, diserang oleh salah seorang kakak kelasnya yang diduga memiliki masalah pribadi dengan korban. Serangan tersebut berlangsung tiba-tiba dan menyebabkan Afdal terjatuh dengan luka serius di kepala.
"Awalnya hanya cekcok kecil, tapi berakhir dengan pemukulan yang parah. Kakak kelasnya langsung memukul kepala Afdal dengan keras," ujar seorang saksi mata, teman sekelas korban.
Setelah kejadian, Afdal langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Dokter yang menangani korban segera melakukan CT scan kepala untuk mengetahui sejauh mana cedera yang dialami. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pendarahan di otak bagian kanan dan kiri, yang membuat kondisi Afdal sangat kritis.
Tindakan operasi darurat segera dilakukan untuk mengatasi pendarahan di otak. Tim medis bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa korban, dan hingga saat ini, Afdal masih dalam perawatan intensif di ruang ICU.
Pihak sekolah SMA Islam As-Syafiiyah menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden ini. Mereka menyebutkan bahwa kasus ini merupakan kejadian yang sangat disesalkan, dan pihak sekolah berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengusut tuntas insiden penganiayaan tersebut.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini dan akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban. Kami juga akan memastikan langkah-langkah disiplin yang tegas terhadap pelaku kekerasan ini," ujar seorang perwakilan sekolah.
Sementara itu, keluarga korban masih terpukul dengan kejadian ini. Orang tua Afdal berharap keadilan segera ditegakkan dan pelaku diberikan hukuman yang setimpal atas tindakan penganiayaan yang nyaris merenggut nyawa anak mereka.
Pihak kepolisian Tebet saat ini sudah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Mereka telah memanggil sejumlah saksi, termasuk kakak kelas yang diduga menjadi pelaku penganiayaan. Polisi juga akan memeriksa rekaman CCTV di area sekolah untuk memperkuat bukti dan menetapkan langkah hukum yang sesuai.
"Kami akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Kekerasan di lingkungan sekolah tidak bisa ditoleransi, dan pelaku harus bertanggung jawab atas tindakannya," ujar Kapolsek Tebet, AKP Hendra Pratama.
Kasus kekerasan ini menambah deretan panjang kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Para orang tua dan masyarakat kini menuntut sekolah-sekolah untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan siswa, terutama dalam mencegah terjadinya kekerasan di antara siswa.
Sejumlah komunitas pendidikan dan perlindungan anak juga menyerukan perlunya peningkatan pengawasan dan pendidikan tentang bahaya bullying serta kekerasan di sekolah.
Afdal Ali kini masih dalam perawatan intensif, dan keluarganya berharap proses pemulihannya berjalan dengan lancar. Mereka juga menanti keadilan bagi Afdal agar pelaku penganiayaan segera dihukum sesuai hukum yang berlaku.