Pusbet News - Seorang mahasiswa dari salah satu universitas negeri di Lampung dilaporkan kepada pihak kepolisian atas dugaan tindakan tidak senonoh yang telah berulang kali dilakukan di sebuah minimarket. Mahasiswa tersebut diduga memamerkan alat kelaminnya kepada para pengunjung di minimarket tersebut, yang menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat. Kejadian ini telah terjadi beberapa kali, dan akhirnya mendorong para korban serta saksi untuk melapor ke pihak berwajib.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah minimarket yang terletak di kawasan strategis dekat kampus, tempat mahasiswa dan warga setempat sering berbelanja kebutuhan sehari-hari. Beberapa saksi mata melaporkan bahwa mahasiswa tersebut datang ke minimarket dengan berpura-pura menjadi pembeli. Namun, setelah berada di dalam, ia menunjukkan perilaku yang tidak pantas dengan sengaja memamerkan alat kelaminnya kepada pengunjung, terutama kepada perempuan.

Tindakan memalukan ini dilaporkan telah terjadi beberapa kali selama beberapa minggu terakhir. Awalnya, korban-korban yang mayoritas adalah perempuan muda merasa malu dan ketakutan untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun, setelah tindakan itu berulang, akhirnya mereka memberanikan diri untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian dan manajemen minimarket.

Salah satu korban, seorang perempuan berusia 20 tahun yang merupakan pengunjung tetap minimarket tersebut, menjelaskan bahwa dirinya merasa terganggu dan tidak aman ketika pelaku mendekatinya dan melakukan tindakan tidak senonoh tersebut. “Saya sangat terkejut dan takut. Dia berpura-pura berbelanja, tapi tiba-tiba dia memperlihatkan alat kelaminnya. Ini bukan pertama kalinya saya melihat dia melakukan hal seperti itu,” ungkapnya saat dimintai keterangan. <a href="https://pusb3t.id/">pusbetinaja</a>

Manajemen minimarket, setelah menerima banyak laporan dari pelanggan, segera melakukan tindakan untuk mengumpulkan bukti-bukti. Beberapa kamera CCTV yang terpasang di dalam minimarket berhasil merekam perilaku pelaku yang membuktikan tuduhan tersebut. Rekaman CCTV tersebut kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai barang bukti dalam penyelidikan kasus ini.

Selain itu, beberapa warga sekitar dan pelanggan yang merasa terganggu dengan perbuatan pelaku mulai berkumpul dan mengajukan protes. Mereka mendesak pihak berwajib untuk segera mengambil tindakan tegas agar pelaku tidak lagi mengulangi perbuatannya yang dinilai mencemarkan nama baik lingkungan kampus dan minimarket tersebut.

“Saya sering ke minimarket ini, dan mendengar kasus ini membuat saya khawatir. Kami ingin pelaku segera dihukum sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini yang meresahkan kami, terutama para perempuan,” kata salah satu warga setempat.

Setelah laporan diterima, pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini. Menurut keterangan dari Polsek setempat, mahasiswa yang diduga sebagai pelaku telah diminta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV serta memanggil beberapa saksi dan korban untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

Kapolsek setempat, AKP Budi Santoso, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Kami telah menerima laporan terkait tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang mahasiswa di sebuah minimarket. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan, dan telah memeriksa beberapa saksi serta mengamankan rekaman CCTV dari tempat kejadian. Kami akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

AKP Budi juga mengimbau masyarakat yang mungkin menjadi korban atau menyaksikan kejadian serupa untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang agar tindakan tidak senonoh semacam ini dapat dicegah sejak dini.

Tindakan mahasiswa tersebut juga mendapat perhatian dari pihak universitas tempat pelaku menimba ilmu. Pihak kampus menyatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir perilaku yang merusak citra institusi akademik tersebut. Saat ini, pihak universitas sedang berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui lebih lanjut tentang identitas pelaku dan langkah yang akan diambil terhadap mahasiswa tersebut.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan akan menindak tegas jika terbukti bahwa yang bersangkutan adalah mahasiswa kami. Kami tidak akan segan memberikan sanksi akademik yang berat sesuai dengan peraturan kampus,” kata seorang pejabat dari universitas yang tidak disebutkan namanya.

Kasus ini telah menimbulkan kehebohan di masyarakat, terutama di lingkungan sekitar kampus dan minimarket tempat kejadian berlangsung. Tindakan tidak senonoh yang dilakukan secara berulang oleh pelaku membuat warga merasa tidak aman, terutama bagi perempuan yang sering berbelanja di minimarket tersebut. Kasus ini juga mencoreng citra universitas dan menciptakan stigma negatif bagi mahasiswa yang lain.

Masyarakat dan pihak kampus berharap agar penegak hukum dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, kasus ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk menjaga etika dan moral, terutama di ruang publik, serta mendorong pentingnya perlindungan dan keamanan bagi korban pelecehan seksual.

Kasus ini juga menegaskan pentingnya peran lembaga pendidikan dan lingkungan dalam membentuk perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial, sehingga tidak terjadi lagi perilaku yang melanggar hukum dan merugikan orang lain.