Pusbet News - Kapal di Labuan Bajo mengalami kecelakaan dan tenggelam. Awalnya, air mulai masuk ke dalam kapal karena pompa pembuang air rusak. Awak kapal (ABK) menjadi panik dan meminta bantuan kapal lain, namun mereka diomeli oleh nahkoda kapal lain tersebut. Akhirnya, ABK terpaksa melakukan pengurasan air secara manual.
Tanpa ada arahan mengenai pelampung, saat ombak besar datang, kapal terbalik dan penumpang terpaksa terjun ke laut. Seluruh barang bawaan pun hanyut dalam kejadian tersebut.
Kapal tersebut dievakuasi oleh kapal lain. Namun, terungkap bahwa manifest kapal tidak sesuai; seharusnya ada 15 penumpang tetapi hanya tercatat 10 orang. Lima orang tidak tercatat, termasuk tiga WNA. Ketika ditanya mengenai hal ini, jawabannya adalah "tapi kan mereka selamat."
Beberapa orang mendapatkan kompensasi setelah peristiwa tersebut diunggah ke media sosial, namun jumlahnya jauh dari kerugian yang sebenarnya dialami. WNA yang harusnya mengurus dokumen ke Jakarta tidak mendapat bantuan dalam proses tersebut.