Pusbet News - Jakarta, 29 November 2024Kejadian mengejutkan terjadi di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta Timur pada Kamis pagi (29/11), ketika arus banjir menghanyutkan jasad jenazah yang baru saja dimakamkan. Banjir yang datang tiba-tiba akibat hujan deras semalaman menyebabkan area pemakaman terendam air dan menghanyutkan peti jenazah, yang ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi pemakaman.

Menurut informasi yang diterima oleh pihak kepolisian, kejadian tersebut bermula pada pagi hari, setelah hujan lebat yang mengguyur Jakarta semalam membuat saluran air di sekitar TPU Pondok Kelapa meluap. Arus banjir yang begitu deras menggenangi sebagian besar area pemakaman, termasuk kuburan yang baru saja selesai digali untuk pemakaman seorang warga setempat, Pak Sumarno (70), yang meninggal dunia akibat penyakit lansia.

Warga yang datang untuk melakukan ziarah atau melihat makam pada pagi hari terkejut melihat jenazah yang baru saja dimakamkan, bersama dengan peti mati, mulai terangkat dan terbawa arus. Dalam hitungan menit, jenazah itu hilang terbawa banjir, menyebabkan panik di kalangan keluarga almarhum dan warga yang ada di lokasi.

Seorang saksi mata, Tuti (53), yang tinggal tidak jauh dari TPU, mengatakan bahwa ia melihat arus air begitu deras. "Saya sedang lewat di jalan dekat TPU, tiba-tiba ada yang berteriak. Ternyata jasad yang baru dimakamkan itu terbawa arus. Semua orang panik, dan kami langsung mencoba mencari jenazah itu," ujar Tuti, yang juga merasa terkejut melihat kejadian tersebut.

Setelah mendengar laporan warga, pihak Polsek Pondok Kelapa dan petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat segera bergerak untuk melakukan pencarian terhadap jenazah yang terbawa arus. Proses pencarian berlangsung selama beberapa jam, dengan melibatkan petugas yang menyisir sepanjang aliran sungai dan drainase yang mengarah ke pemakaman.

Jenazah tersebut akhirnya ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi pemakaman, terperangkap di salah satu saluran drainase besar yang mengarah ke sungai Ciliwung. Peti jenazah ditemukan dalam kondisi terendam air, namun jenazah di dalam peti tersebut masih dalam keadaan utuh. Petugas segera mengevakuasi jenazah dan membawanya kembali ke TPU untuk dimakamkan kembali.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banyak saluran air dan sungai tidak mampu menampung volume air yang sangat tinggi. Akibatnya, beberapa titik di wilayah Jakarta, termasuk area sekitar TPU Pondok Kelapa, tergenang air hingga setinggi 1 hingga 1,5 meter.

Kepala BPBD Jakarta Timur, Budi Hartono, menyatakan bahwa banjir yang terjadi di kawasan tersebut disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yang mengakibatkan drainase tidak mampu mengalirkan air dengan baik. "Penyebab utama banjir adalah volume hujan yang sangat tinggi, serta saluran air yang sudah sangat penuh. Banjir seperti ini memang bisa terjadi, apalagi jika hujan turun sangat lebat," jelas Budi.

Keluarga almarhum Pak Sumarno yang mendengar kabar kejadian tersebut sangat terpukul, namun merasa lega karena jenazah ayah mereka akhirnya ditemukan kembali dalam keadaan utuh. Ibu Sumarno (65), istri almarhum, mengatakan bahwa meskipun merasa sedih atas peristiwa tersebut, mereka bersyukur bahwa jenazah suaminya dapat ditemukan dan dikembalikan ke TPU untuk dimakamkan kembali.

"Saya sempat panik, tapi Alhamdulillah, jenazah suami saya ditemukan dalam keadaan baik. Kami hanya berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi di masa depan," ujar Ibu Sumarno dengan haru.

Di sisi lain, warga setempat mengeluhkan sistem drainase yang kurang baik di sekitar TPU. "Kami khawatir jika hujan terus menerus turun, kejadian seperti ini bisa terulang lagi. Drainase di sini memang sering kali meluap," kata Pak Joko (48), salah satu warga yang tinggal di dekat TPU.

Pihak kepolisian dan BPBD Jakarta Timur berjanji akan segera menindaklanjuti kejadian ini dengan melakukan pengecekan dan perbaikan saluran drainase di sekitar wilayah tersebut. Mereka juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan tetap waspada terhadap potensi banjir, terutama setelah hujan deras.

"Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air untuk memperbaiki saluran drainase di sekitar area pemakaman ini. Kami juga akan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan banjir," ujar Kompol Dedi Purnama, Kapolsek Pondok Kelapa.

Pemerintah DKI Jakarta juga terus bekerja untuk memperbaiki sistem drainase dan mengurangi potensi banjir di seluruh wilayah ibu kota. Proyek-proyek besar seperti normalisasi sungai dan pembangunan saluran drainase baru di area rawan banjir menjadi fokus utama.

Pihak terkait juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan peringatan cuaca dan selalu waspada terhadap potensi bencana alam, termasuk banjir yang bisa datang tiba-tiba, terutama selama musim hujan.