Dalam perjalanan parade, sejumlah kendaraan yang membawa alat musik dan perlengkapan pertunjukan tidak dapat melanjutkan perjalanan karena tersangkut di lokasi yang sempit. Untuk mengatasi situasi ini, para kru terpaksa mengambil tindakan ekstrem dengan merusak sebagian bangunan tempat usaha milik warga setempat agar parade dapat dilanjutkan.
Para pemilik usaha yang terkena dampak merasa sangat dirugikan. Mereka mengungkapkan rasa kecewa dan marah karena tidak ada komunikasi sebelumnya mengenai jalur parade. "Kami tidak diberi tahu tentang rute yang akan dilalui. Tiba-tiba saja mereka datang dan merusak tempat usaha kami," ujar salah satu pemilik toko yang menjadi korban.
Masyarakat setempat pun mengungkapkan keprihatinan mereka. Beberapa warga menyatakan bahwa meskipun parade merupakan acara yang menarik, tindakan merusak tempat usaha warga adalah hal yang tidak bisa dibenarkan. "Kami mendukung acara seperti ini, tetapi harus ada cara yang lebih baik untuk mengatasinya tanpa merugikan orang lain," kata seorang warga.
Pihak penyelenggara acara mengaku tidak mengetahui tentang kerusakan yang terjadi dan berjanji akan melakukan evaluasi untuk menghindari insiden serupa di masa depan. Mereka juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada para pemilik usaha yang terdampak.
Acara seperti Parade Sound Horeg seharusnya menjadi momen kebersamaan dan kegembiraan bagi masyarakat. Namun, insiden ini menunjukkan pentingnya koordinasi yang baik antara penyelenggara acara dan warga untuk memastikan bahwa semua pihak dapat menikmati acara tanpa merasakan dampak negatif.